Minggu, 04 Agustus 2013

Cara Download File

Cara Download link file yang tersedia adalah sebagai berikut:
  1. Klik link yang diberikan
  2. Akan muncul link yang dituju seperti gambar 1
  3. Silahkan isi verification code yang diminta
  4. Hilangkan centang pada bagian bawah ( lihat lingkaran merah)
  5. File siap di Download
Catatan ; biasanya dalam mendowload di ziddu akan banyak sponsor yang muncul. Close saja. jika tidak bisa di close bisa digunakan task manager untuk menutup paksa (Ctrl+Alt+Del --- >StarTask manager---> pilih Applications----> silahkan di end task aplikasi / web sponsor yang sulit ditutup)                      
Gambar 1



READ MORE - Cara Download File

Sabtu, 03 Agustus 2013

SNMPTN 2013


 Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau biasa disingkat SNMPTN dulu dengan nama Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) adalah salah satu bentuk jalur penerimaan mahasiswa untuk perguruan tinggi negeri, selain program mandiri (melalui Ujian Mandiri) dan penyaluran minat dan bakat melalui sekolah-sekolah (PMDK) serta Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). awalnya SNMPTN terdiri dari dua jalur yaitu SNMPTN undangan (seperti PMDK) melalui nilai rapot dan SNMPTN tulis melalui ujian tulis. Pada tahun 2013, SNMPTN tulis dirubah nama menjadi Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). dan SNMPTN undangan berubah menjadi SNMPTN saja (tidak pakai undangan) dan nilai yang di seleksi selain dari nilai rapot ditambah nilai Ujian Nasional juga.

Untuk lebih lengkapnya silahkan baca Seluk Beluk SNMPTN

 Download juga :
READ MORE - SNMPTN 2013

Kamis, 01 Agustus 2013

Mulai Tentukan Masa Depanmu



Salam......

Buat anak-anak Bunda yang baik dan cakep-cakep tahun ajaran baru sudah memasuki tahap awal. Harap dipersiapkan mental kalian, mulai tentukan arah langkah kalian yang ingin melanjutkan kuliah nanti begitu juga yang langsung ingin bekerja. Banyak sekali info mengenai sistem perkuliahan maupun program-program yang bisa membantu kalian. Manfaatkanlah program-program yang sudah disediakan oleh sekolah. Jika ada yang kurang jelas silahkan hubungi Bunda di sekolah. Smoga kalian sukses di akademis maupun mampu meraih cita-cita kalian.........

READ MORE - Mulai Tentukan Masa Depanmu

Kuliah..... Jurusan Apa ya???

Buat anak-anak Bunda yang masih bingung untuk melanjutkan kuliah kemana, berikut Bunda berikan panduannya untuk memilih jurusan yang ingin ditempuh di Perguruan Tinggi

Silahkan Download :
Info Study di Universitas
READ MORE - Kuliah..... Jurusan Apa ya???

Mengenal Masa Remaja

Masa remajaadalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Masa ini biasanya dimulai pada saat seseorang mencapai kamatangan seksual dan diakhiri pada saat ia mencapai kedewasaan.
Lamanya masa peralihan ini ditentukan berbeda-beda oleh para ahli, tergantung dari sudut pandang mereka masing-masing. Sebagai contoh, Y. Singgih D. Gunarsa & Singgih D. Gunarsa membatasi masa remaja pada usia: 12-22 tahun. Menurut mereka, masa remaja yang cukup panjang ini masih dapat dibagi lagi dalam 3 tahap, yaitu: 
(1) masa persiapan fisik, antara umur 11-15 tahun, 
(2) masa persiapan diri, antara umur 15-18 tahun, dan 
(3) masa persiapan dewasa, antara umur 18-21 tahun.

Pada masa persiapan fisik, yang paling menyolok pada diri remaja adalah perubahan fisik yang sedang dialaminya. Pada saat remaja memasuki masa persiapan diri, pada umumnya kematangan tubuh dan kedewasaan seksual sudah tercapai. Pada masa ini ia sedang menyiapkan diri menuju pembentukan pribadi yang dewasa. Pada masa persiapan dewasa, remaja diharapkan sudah mencapai status kedewasaan dalam lingkungan keluarga. Pada masa ini ia harus menyiapkan masa depan, peran dan penempatan dirinya dalam masyarakat.

Ciri-ciri Masa Remaja
Ciri utama pada masa remaja ditandai dengan adanya berbagai perubahan. Perubahan-perubahan tersebut antara lain:

1. Perubahan Fisik
Pada masa remaja terjadi pertumbuhan fisik yang cepat dan proses kematangan seksual. Beberapa kelenjar yang mengatur fungsi seksualitas pada masa ini telah mulai matang dan berfungsi. Disamping itu tanda-tanda seksualitas sekunder juga mulai nampak pada diri remaja.


 2. Perubahan Intelek

Menurut perkembangan kognitif yang dibuat oleh Jean Piaget, seorang remaja telah beralih dari masa konkrit-operasional ke masa formal-operasional. Pada masa konkrit-operasional, seseorang mampu berpikir sistematis terhadap hal-hal atau obyek-obyek yang bersifat konkrit, sedang pada masa formal operasional ia sudah mampu berpikir se-cara sistematis terhadap hal-hal yang bersifat abstrak dan hipotetis. Pada masa remaja, seseorang juga sudah dapat berpikir secara kritis.


 3. Perubahan Emosi
Pada umumnya remaja bersifat emosional. Emosinya berubah menjadi labil. Menurut aliran tradisionil yang dipelopori oleh G. Stanley Hall, perubahan ini terutama disebabkan oleh perubahan yang terjadi pada kelenjar-kelenjar hor-monal. Namun penelitian-penelitian ilmiah selanjutnya menolak pendapat ini. Sebagai contoh, Elizabeth B. Hurlock menyatakan bahwa pengaruh lingkungan sosial terhadap per-ubahan emosi pada masa remaja lebih besar artinya bila dibandingkan dengan pengaruh hormonal.


 4. Perubahan Sosial
Pada masa remaja, seseorang memasuki status sosial yang baru. Ia dianggap bukan lagi anak-anak. Karena pada masa remaja terjadi perubahan fisik yang sangat cepat sehingga menyerupai orang dewasa, maka seorang remaja juga sering diharapkan bersikap dan bertingkahlaku seperti orang dewasa. Pada masa remaja, seseorang cenderung untuk meng-gabungkan diri dalam 'kelompok teman sebaya'. Kelompok so-sial yang baru ini merupakan tempat yang aman bagi remaja. Pengaruh kelompok ini bagi kehidupan mereka juga sangat kuat, bahkan seringkali melebihi pengaruh keluarga. Menu-rut Y. Singgih D. Gunarsa & Singgih D. Gunarsa, kelompok remaja bersifat positif dalam hal memberikan kesempatan yang luas bagi remaja untuk melatih cara mereka bersikap, bertingkahlaku dan melakukan hubungan sosial. Namun kelompok ini juga dapat bersifat negatif bila ikatan antar mereka menjadi sangat kuat sehingga kelakuan mereka menjadi "overacting' dan energi mereka disalurkan ke tujuan yang bersifat merusak.


 5. Perubahan Moral
Pada masa remaja terjadi perubahan kontrol tingkahlaku moral: dari luar menjadi dari dalam. Pada masa ini terjadi juga perubahan dari konsep moral khusus menjadi prinsip moral umum pada remaja. Karena itu pada masa ini seorang remaja sudah dapat diharapkan untuk mempunyai nilai-nilai moral yang dapat melandasi tingkahlaku moralnya. Walaupun demikian, pada masa remaja, seseorang juga mengalami kegoyahan tingkah laku moral. Hal ini dapat dikatakan wajar, sejauh kegoyahan ini tidak terlalu menyimpang dari moraliatas yang berlaku, tidak terlalu merugikan masyarakat, serta tidak berkelanjutan setelah masa remaja berakhir.

Erikson melihat perkembangan remaja dalam hubungannya dengan pembentukan identitas diri. Menurut dia, pada masa remaja, seseorang akan mempertanyakan identitas dirinya: siapa saya, apakah saya dan dimana tempat saya. Tujuan perkembangan pada masa remaja adalah untuk membentuk identitas diri.
Dalam usaha untuk mencari identitas diri inilah maka seorang remaja sering membantah orangtua atau tokoh otoritas lainnya. Karena pada masa remaja seseorang suka membantah, maka masa ini sering disebut sebagai masa 'negativistis' atau masa 'trotzalter.' Sesuai dengan perkembangan yang normal, maka sikap suka membantah pada masa remaja merupakan sesuatu yang wajar. 
 
Tugas Perkembangan pada Masa Remaja
Menurut Havighurst, remaja mempunyai tugas perkembangan sebagai berikut:

1. Mencapai hubungan baru dan yang lebih matang dengan teman sebaya, baik pria maupun wanita.
2. Mencapai peran sosial pria dan wanita.
3. Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara efektif.
4. Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab.
5. Mencapai kemandirian emosional dari orangtua dan orang-orang dewasa lainnya.
6. Mempersiapkan karier ekonomi.
7. Mempersiapkan perkawinan dan keluarga.
8. Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan untuk berperilaku mengembangkan ideologi.


Beberapa minat remaja
Minat seorang remaja tentu tidak sama, tergantung dari banyak faktor, baik internal maupun eksternal. Namun menurut Elizabeth B. Hurlock, minat yang paling penting dan paling universal bagi remaja masa kini dapat digolongkan dalam tujuh kategori, yaitu minat rekreasi, minat sosial, minat pribadi, minat pada pendidikan, minat pada pekerjaan, minat pada agama dan minat pada simbol status.

Beberapa minat rekreasi yang terdapat dalam diri remaja adalah: bermain dan berolah-raga, bersantai dan mengobrol dengan teman-teman, bepergian, melakukan suatu hobi, berdansa, membaca, menonton film dan televisi, mendengarkan radio, kaset dan CD, serta melamun dikala mereka bosan atau kesepian.

Tentang minat sosial remaja, hal ini dipengaruhi oleh ke-sempatan yang dimiliki remaja dan kepopulerannya dalam kelompok. Kritik dan usulan pembaruan, walaupun seringkali kurang bersifat konstruktif dan tidak praktis, adalah merupakan salah satu contoh dari perwujudan minat tersebut.
Minat pribadi merupakan minat yang terkuat di kalangan remaja. Contoh dari minat ini adalah minat pada penampilan diri, pada pakaian, pada prestasi, pada kemandirian dan pada uang.

Minat remaja terhadap pendidikan sangat dipengaruhi oleh minat mereka pada pekerjaan yang diharapkan kelak. Beberapa faktor yang mempengaruhi sikap remaja terhadap pendidikan adalah: sikap teman sebaya: berorientasi pada sekolah atau kerja, sikap orang tua terhadap pendidikan anaknya, nilai-nilai yang menunjukkan keberhasilan atau kegagalan akademis, relevansi dari berbagai mata pelajaran, sikap terhadap guru, karyawan, kebijakan akademis dan disiplin, keberhasilan dalam berbagai kegiatan ektra-kurikuler, dan derajat dukungan sosial diantara teman-teman sekelas.
Sampai dengan awal masa remaja, seseorang menilai suatu pekerjaan sesuai dengan stereotip yang disajikan dalam media masa. Namun menjelang dewasa, remaja menilai pekerjaan yang akan dipilihnya itu menurut kemampuan, waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk mengikuti pendidikan bagi pekerjaan tersebut.

Bertentangan dengan pandangan populer, remaja pada masa kini juga menaruh minat pada agama dan menganggap agama sebagai sesuatu yang penting dalam kehidupan. Memang dalam kenyataan banyak remaja yang meragukan konsep dan keyakinan religius mereka pada masa kanak-kanak, sebab pada masa remaja mereka sudah dapat berpikir kritis sehingga tidak ingin menerima agama begitu saja, tanpa makna. Banyak pula remaja yang tidak mengikuti kegiatan gerejawi karena mereka kecewa dengan bentuk-bentuk kegiatan agama yang terorganisasi. Namun hal ini tidak berarti bahwa remaja tidak berminat pada agama dan tidak percaya pada Tuhan.

Tentang minat remaja pada simbol status, hal ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa seorang remaja lebih tinggi atau mempu-nyai status yang lebih tinggi dalam kelompok. Hal ini dapat dilakukan dengan bermacam-macam cara, antara lain dengan merokok, minum minuman keras, menggunakan 'obat-obatan' tertentu dan sebagainya.

Potensi Pada Masa Remaja
Seorang remaja pada dasarnya memiliki potensi yang sangat berguna bagi pengembangan dirinya atau bagi orang lain. Sebagai contoh:
  1. Kondisi fisik yang berada dalam keadaan prima memungkinkan ia untuk menjadi olahragawan        yang baik atau untuk melakukan pekerjaan dengan sebaik-baiknya.
  2. Karena remaja sudah dapat berpikir sistematis dan kritis terhadap hal-hal yang abstrak dan hipotetis, maka ia sudah dapat diajak untuk melihat masalah-masalah yang ada, ikut memberikan saran, pemikiran dan sebagainya.
  3. Perasaan emosional yang kuat dari seorang remaja dapat diarahkan untuk hal-hal yang bersifat positif seperti melakukan aktivitas sosial, keagamaan dan sebagainya.
  4. Kecenderungan remaja untuk hidup dalam kelompok juga dapat diarahkan untuk hal-hal yang bersifat positif seperti misalnya kelompok belajar, kelompok minat, dan sebagainya.
  5. Perkembangan moral pada masa remaja berguna bagi pengembangan kata hati yang berguna bagi tingkahlaku moral mereka selanjutnya.
  6.  Karena masa remaja merupakan masa pembentukan identitas diri, maka masa ini merupakan masa yang sangat menentukan bagi perkembangan hidup seseorang. Masa depan seseorang, baik studi, pekerjaan, keluarga, cita-cita dan sebagainya juga dapat dipersiapkan pada masa ini.
===================
 KEPUSTAKAAN:
  1. Gunarsa, Singgih D., Dasar dan Teori Perkembangan Anak (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1981).
  2. Gunarsa, Y. Singgih D. & Gunarsa, Singgih D., Psikologi Remaja (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1980).
  3. Gunarsa, Y. Singgih D. & Gunarsa, Singgih D., Psikologi Untuk Muda-Mudi (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1977).
  4. Hurlock, Elizabeth B., Adolescent Development (Tokyo: Mc Graw-Hill Kogakusha Ltd, 1973).
  5. Hurlock, Elizabeth B., Developmental Psychology (New Delhi: Tata Mc Graw-Hill Publishing Company Ltd, 1976).
  6.  Sarwono, Sarlito Wirawan, Pengantar Umum Psikologi (Jakarta: Bulan Bintang, 1976).
  7. Susanto, Daniel, Pemantapan Tingkahlaku Moral Pada Remaja, Ditinjau Dari Teori Belajar (Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1981).
READ MORE - Mengenal Masa Remaja

Perkembangan Emosi Remaja


FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN EMOSI REMAJA

Sejumlah penelitian tentang emosi remaja menunjukan bahwa perkembangan emosi mereka bergantung pada faktor kematangan dan faktor belajar. Kematangan dan belajar terjalin erat satu sama lain dalam mempengaruhi perkembangan emosi. Perkembangan intelektual menghasilkan kemampuan untuk memahami makna yang sebelumnya tidak dimengerti dimana itu menimbulkan emosi terarah pada satu objek. Kemampuan mengingat juga mempengaruhi reaksi emosional.Dan itu menyebabkan anak-anak menjadi reaktif terhadap rangsangan yang tadinya tidak mempengaruhi mereka pada usiayang lebih muda.Kegiatan belajar juga turut menunjang perkembangan emosi.

 Metode belajar yang menunjang perkembangan emosi,antara lain yaitu :
  1. Belajar dengan coba-cobaAnak belajar secara coba-coba untuk mengekspresikan emosi dalam bentuk perilaku yang memberikan pemuasan terbesar kepadanya dan menolak perilaku yang memberikan pemuasan sedikit atau sama sekali tidak memberikan kepuasan.
  2. Belajar dengan cara meniru. Dengan cara mengamati hal-hal yang membangkitkan emosi orang lain. Anak-anak bereaksi dengan emosi dan metodeekspresi yang sama dengan orang-orang yang diamatinya.
  3. Belajar dengan mempersamakan diri. Anak menyamakan dirinya dengan orang yang dikagumi dan mempunyai ikatan emosional yang kuat dengannya. Yaitumenirukan reaksi emosional orang lain yang tergugah oleh rangsangan yang sama.
  4. Belajar melalui pengkondisian. Dengan metode ini objek situasi yang pada mulanya gagal memancing reaksi emosional, kemudian dapat berhasil dengancara asosiasi. penggunaan metode pengkondisian semakin terbatas pada perkembangan rasa suka dan tidak suka, setelahmelewati masa kanak-kanak.
  5. Pelatihan atau belajar di bawah bimbingan dan pengawasan. Dengan pelatihan, anak-anak dirangsang untuk bereaksi terhadap rangsangan yang biasa membangkitkan emosi yang menyenangkan dan dicegah agar tidak bereaksi secara emosional yang tidak menyenangkan.
Anak memperhalus ekspresi-ekspresi kemarahannya atau emosi lain ketika ia beranjak dari masa kanak-kanak menujumasa remaja. Mendekati berakhirnya remaja, seorang anak telah melewati banyak badai emosional, ia mulai mengalamikeadaan emosional yang lebih tenang dan telah belajar dalam seni menyembunyikan perasaan-perasaannya. Jadi, emosiyang ditunjukan mungkin merupakan selubung yang disembunyikan. Contohnya, seorang yang merasa ketakutan tetapimenunjukan kemarahan, dan seseorang yang sebenarnya hatinya terluka tetapi ia malah tertawa, sepertinya ia merasasenang.Para remaja semasa kanak-kanak, mereka diberitahu atau diajarkan untuk tidak menunjukan perasaan-perasaannya, entah perasaan takut ataupun sedih. Akhirnya seringkali mereka takut dan ingin menangis tetapi tidak berani menunjukan perasaan tersebut secara terang-terangan. Kondisi-kondisi kehidupan atau kulturlah yang menyebabkan mereka merasa perlu menyembunyikan perasaan-perasaannya. Tidak hanya perasaan-perasaannya terhadap orang lain saja, namun padaderajat tertentu bahkan ia dapat kehilangan atau tidak merasakan lagi.Dengan bertambahnya umur, menyebabkan terjadinya perubahan dalam ekspresi emosional. Bertambahnya pengetahuandan pemanfaatan media massa atau keseluruhan latar belakang pengalaman, berpengaruh terhadap perubahan-perubahanemosional ini.
 
PERBEDAAN INDIVIDU DALAM PERKEMBANGAN EMOSI REMAJA

Dengan meningkatnya usia anak, semua emosi diekspresikan secara lunak karena mereka telah mempelajari reaksi oranglain terhadap luapan emosi yang berlebihan, sekalipun emosi itu berupa kegembiraan atau emosi yang menyenangkanlainnya. Adapun karena anak-anak mengekang sebagian ekspresi emosi mereka, emosi tersebut cenderung berahan lebihlama daripada jika emosi itu diekspresikan secara lebih terbuka. Oleh kerena itu, ekspresi emosional mereka menjadi berbeda-beda.Dan perbedaan itu sebagian disebabkan oleh keadaan fisik anak pada saat itu dan taraf kemampuan intelektualnya. Anak yang sehat cenderung kurang emosional dibandingkan dengan anak yang kurang sehat. Jika dilihat sebagai anggota suatukelompok, anak-anak yang pandai bereaksi lebih emosional terhadap berbagai macam rangsangan dibandingkan dengananak yang kurang pandai bereaksi. Tetapi sebaliknya mereka lebih dapat mampu mengendalikan emosi.Dalam sebuah keluarga, anak laki-laki lebih sering dan lebih kuat mengekspresikan emosi yang sesuai dengan jeniskelamin mereka. Rasa cemburu dan marah lebih umum terdapat di kalangan keluarga besar, sedangkan rasa iri lebihumum terdapat di kalangan keluarga kecil. Rasa cemburu dan ledakan kemarahan lebih umum dan lebih kuat di kalangananak pertama dibandingkan dengan anak yang lahir kemudian dalam keluarga yang sama.Cara mendidik yang otoriter mendorong perkembangan emosi kecemasan dan takut, sedangkan cara mendidik yang permisif atau demokratis mendorong berkembangnya semangat dan rasa kasih sayang. Anak-anak dari keluarga yang berstatus sosial ekonomi rendah cenderung lebih mengembangkan rasa takut dan cemas dibandingkan dengan anak-anak yang berasal dari keluarga yang berstatus sosial ekonomi tinggi.

HUBUNGAN ANTARA EMOSI DAN TINGKAH LAKU

Rasa takut atau marah dapat menyebabkan seseorang gemetar. Dalam ketakutan, mulut menjadi kering, cepatnya jantung berdetak, derasnya aliran darah atau tekanan darah, dan sistem pencernaan mungkin berubah selama pemunculan emosi.Keadaan emosi yang menyenangkan dan relaks berfungsi sebagai alat pembantu untuk mencerna, sedangkan perasaantidak senang akan menghambat atau mengganggu proses pencernaan.Peradangan di dalam perut atau lambung, diare, dan sembelit adalah keadaan-keadaan yang dikenal karena terjadinya berhubungan dengan gangguan emosi. Keadaan emosi yang normal sangat bermanfaat bagi kesehatan. Gangguan emosi juga dapat menjadi penyebab kesulitan dalam berbicara. Ketegangan emosional yang cukup lama mungkin menyebabkanseseorang gagap. Banyak situasi yang timbul di sekolah atau dalam suatu kelompok yang dapat menyebabkan seseorangmenjadi tenang.Seorang siswa tidak senang kepada gurunya bukan karena pribadi guru, namun bisa juga disebabkan sesuatu yang terjadi pada saat sehubungan dengan situasi kelas. Penderitaan emosional dan frustasi mempengaruhi efektivitas belajar. Anak sekolah akan belajar efektif apabila ia termotivasi, karena ia perlu belajar. Setelah hal ini ada pada dirinya, selanjutnya iaakan mengembangkan usahanya untuk dapat menguasai bahan yang ia pelajari.Reaksi setiap pelajar tidak sama, oleh karena itu rangsangan untuk belajar yang diberikan harus berbeda-beda dandisesuaikan dengan kondisi anak. Dengan begitu, rangsangan-rangsangan yang menhasilkan perasaan yang tidak menyenangkan akan mempengaruhi hasil belajar dan demikian pula rangsangan yang menghasilkan perasaan yangmenyenangkan akan mempermudah siswa dalam belajar.

Emosi yang ada pada remaja sangat berdampak pada tingkah lakunya. Tingkah laku remaja terkadang mereka gunakansebagai ekspresi dari emosi. Hal ini dapat dilihat antara lain :
  1. Marah. Sikap remaja yang sedang dalam keadaan marah biasanya akan bertingkah laku:a. Memaki-maki orang yang menyebabkan timbulnya kemarahan dalam dirinya. b. Membuat subyek tertawaan orang yang menyebabkan timbul kemarahannya dengan jalan mengejeknya.c. Seringkali membanting pintud. Mengunci dirinya dalam kamar dan tidak mau berbicara dengan siapapun jugae. Ada pula anak remaja yang menimbulkan marahnya.
  2. Takut. Pernyataan tingkah laku yang menggambarkan rasa takut antara lain :a. Menjadi lemas b. Menjadi pucata. C.Gemetar c. Mengeluarkan banyak keringat dan sebagainya.Jika merasa takut, anak remaja jarang sekali melarikan diri seperti dalam masa kanak-kanak, karena dia tahu bahwa dalamhal itu akan di sebut penakut, suatu sebutan yang sama sekali tidak diharapkannya. Dia berpendapat bahwa dia lebih baik menghindari hal-hal yang menakutkannya dan mencari alasan-alasan yang kiranya masuk akal, mengapa dia menghindarihal-hal yang menakutkan supaya tidak diketahui orang lain bahwa dia sebenarnya penakut.
  3. Malu. Sehubungan dengan rasa malu terdapat rasa gugup-canggung yang seringkali dialami oleh anak remaja.
  4. Cemas (Anxiety). Rasa cemas dinyatakan dengan 2 macam cara, yakni :a. Membicarakan kecemasan mereka dengan teman-teman sebaya atau guru-guru dengan harapan akan mendapatkansimpati dari mereka ataupun pertolongan b. Menunjukkan muka yang membayangkan kecemasan ataupun kesedihan serta memperlihatkan muka acuh tak acuhterhadap keadaannya pada waktu itu, sehingga orang lain terpaksa menanyakan apa sebab-sebabnya dia bersikap demikiandan dengan demikian dia mendapatkan kesempatan membicarakan hal-hal yang menimbulkan kecemasannya.
  5. Iri Hati (Jea lously). Jika merasa iri hati, pada umumnya, anak remaja tidak memukul anak yang menyebabkan rasa iri hati tadi, akan tetapi diamenyerang secara verbal. Artinya dia mengeluarkan komentar-komenyar yang mengejek, menghin atau menertawakanorang lain kepada siapa dia iri hati, didepannya atau kadang-kadang juga di belakangnya. Kadang-kadang komentar itudiberikan secara tertutup, sehingga sukar untuk mengetahui bahwa kata-kata itu merupakan ejekan atau hinaan.Adakalanya juga pemudi-pemudi menangis jika merasa iri hati dan pemuda-pemuda memukul teman atau orang-orangyang menimbulkan iri hati itu.
  6. Rasa iri hati (Envy). Bilamana anak remaja mengalami perasaan ini dia antara lain:a. Menertawakan dan mengecam milik anak atau orang lain yang dia inginkan itu serta mengatakan bahwa dia sama sekalitidak ingin mempunyai benda-benda itu karena jelek  b. Mengeluh kesah mengenai miliknya sendiri yang dianggapnya kurangc. Bercerita dengan melebih-lebihkan kepada orang tuanya tentang milik anak lain yang dia inginkan itud. Mengatakan kepada orang tuanya, bahwa dia lebih baik mencari pekerjaan saja agar supaya dapat membeli benda yangdiingini itu.
  7. Rasa Kasih-Sayang. Pernyataan-pernyataan dari rasa kasih sayang adalah sebagai berikut:a. Selalu berusaha untuk berada di dekat orang atau teman yang disayangi b. Jikalau hal ini tidak dapat terjadi, dia senantiasa berusaha untuk mengadakan hubungan dengan orang atauteman itu dengan jalan menelponnya terus-menerus atau berkirim surat kepadanyac. Dia selalu berusaha untuk membahagiakan orang atau teman itu dengan jalan, misalnya: memberikan hadiah-hadiah kepadanya, merencanakan cara-cara mencari kesenangan seperti piknik, menonton, dan sebagainya,yang akan dikerjakan bersama orang atau teman itu, membantu pekerjaan sekolahnyad. Selalu mendengarkan dengan penuh perhatian kata-kata atau cerita-cerita orang atau teman yang disayangiitue. Selalu tersenyum simpul bila berada di dekat orang atau teman itu.
  8. Kegembiraan. Kegembiraan ini dinyatakan dengan tersenyum atau tertawa.
  9. Rasa ingin tahu. Cara anak remaja menyatakan rasa ingin tahu adalah dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang apasaja kepada siapa saja. Mereka senang membicarakan mengenai segala sesuatu dan memberikan komentar-komentarnya.
  10. Kesedihan. Hal ini antara lain dinyatakan dengan menangis atau duduk termenung.………………………………………………………………………………………………………………………
Pertanyaan terakhir  Lalu Bagaimana cara memelihara emosi ibu agar tidak menjadi emosi yang negative?

MEMELIHARA EMOSI
Emosi sangat memegang peranan penting dalam kehidupan individu, akan memberi warna kepada kepribadian,aktivitas serta penampilannya dan juga akan mempengaruhi kesejahteraan dan kesehatan mentalnya. 

Agar kesejahteraan dan kesehatan mental ini tetap terjaga, maka individu perlu melakukan beberapa usaha untuk memelihara emosi-emosinya yang konstruktif. Dengan merujuk pada pemikiran James C. Coleman (NanaSyaodih Sukmadinata, 2005), di bawah ini dikemukakan beberapa cara untuk memelihara emosi yang konstruktif.
  1. Bangkitkan rasa humor. Yang dimaksud rasa humor disini adalah rasa senang, rasa gembira, rasa optimisme.Seseorang yang memiliki rasa humor tidak akan mudah putus asa, ia akan bisa tertawa meskipun sedangmenghadapi kesulitan.
  2. Peliharalah selalu emosi-emosi yang positif, jauhkanlah emosi negatif. Dengan selalu mengusahakanmunculnya emosi positif, maka sedikit sekali kemungkinan individu akan mengalami emosi negatif. Kalaupunia menghayati emosi negatif, tetapi diusahakan yang intensitasnya rendah, sehingga masih bernilai positif.
  3. Senatiasa berorientasi kepada kenyataan. Kehidupan individu memiliki titik tolak dan sasaran yang akandicapai. Agar tidak bersifat negatif, sebaiknya individu selalu bertolak dari kenyataan, apa yang dimiliki dan bisa dikerjakan, dan ditujukan kepada pencapaian sesuatu tujuan yang nyata juga.
  4. Kurangi dan hilangkan emosi yang negatif. Apabila individu telah terlanjur menghadapi emosi yang negatif,segeralah berupaya untuk mengurangi dan menghilangkan emosi-emosi tersebut. Upaya tersebut dapatdilakukan melalui: pemahaman akan apa yang menimbulkan emosi tersebut, pengembangan pola-pola tindakanatau respons emosional, mengadakan pencurahan perasaan, dan pengikisan akan emosi-emosi yang kuat.

READ MORE - Perkembangan Emosi Remaja